Bau mulut atau istilah medisnya disebut halitosis, sejak dulu bukan hanya menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga merupakan masalah saat bersosialisasi. Saat bulan puasa seperti sekarang ini, bau mulut kerap menjadi masalah bagi beberapa orang.
Banyak hal yang bisa jadi penyebab bau mulut. Bisa karena masalah dalam mulut atau masalah di organ dalam lain. Bau mulut akibat kelainan suatu organ lain, misalnya karena masalah telinga hidung dan tenggorokan (THT), saluran pernafasan atau saluran pencernaan. Bau mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Namun sebagian besar penyebab bau mulut bersumber akibat kelainan pada rongga mulut.
Mulut yang kering karena berkurangnya air liur atau kurang melakukan aktifitas berkunyah, dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap. Hal inilah yang terjadi apabila kita sedang berpuasa, dimana selama hampir 14 jam tidak ada makanan yang kita kunyah dan tidak ada cairan yang kita minum.
Apabila selama berpuasa anda merasakan bau mulut yang berlebihan, anda harus berpikir kemungkinan adanya masalah dalam rongga mulut. Masalah tersebut antara lain adalah:
· Gigi berlubang. Pada gigi berlubang terjadi penumpukan sisa makanan dalam lubang gigi tersebut, sehingga terjadi proses pembusukan sisa makanan oleh bakteri. Hal inilah yang menimbulkan bau busuk.
· Sisa akar gigi. Sisa akar gigi memiliki permukaan yang kasar dan bentuk cekungan yang dalam sehingga sisa makanan yang masuk akan susah dibersihkan dan membusuk. Selain itu sisa akar gigi yang mengalami infeksi dapat menghasilkan gas gangren yang berbau busuk.
· Karang gigi. Karang gigi yang menempel pada gigi memiliki permukaan yang kasar sehingga menyebabkan sisa makanan mudah menempel dan sulit dibersihkan. Lama kelamaan akan terjadi penebalan lapisan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau tidak sedap.
· Peradangan pada gusi (gingivitis). Radang gusi diakibatkan adanya karang gigi yang mengandung banyak bakteri. Bakteri tersebut kemudian dapat mengiritasi gusi. Gusi yang meradang akan menimbulkan bau tidak sedap.
· Penggunaan gigi palsu yang tidak benar. Gigi palsu seharusnya dirawat seperti gigi asli dan selalu dibersihkan dari sisa-sisa makanan. Jika gigi palsu tersebut tidak dibersihkan, sisa makanan yang menumpuk akan menimbulkan bau tidak sedap.
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah bau mulut selama berpuasa adalah:
· Menggosok gigi dan lidah setelah sahur dan setelah berbuka. Jangan menunda hingga pagi hari. Jika menggunakan cairan kumur, jangan memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas 25% karena dapat memicu kanker rongga mulut.
· Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi.
· Minum air putih sebanyak 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur. Selain air putih , teh hijau juga memiliki khasiat yang bagus. Mengandung bahan aktif catechin yang dapat menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari.
· Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka, bangkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.
· Keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur dan mengurangi pertumbuhan karang gigi. Asupan makanan probiotik seperti yogurt dapat memelihara pencernaan dan menghambat bau mulut.
· Hindari rokok dan alkohol. Alkohol mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut.
· Hindari makanan yang beraroma tajam antara lain bawang, petai, jengkol, dan durian.
· Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti coklat, es krim, biskuit dan kue basah lainnya. Jika memang tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut segera berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama.
· Bersihkan karang gigi sebelum bulan puasa tiba dan jika ada masalah dengan gigi selama berpuasa segera kontrol kepada dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.